Tidak hanya di buang, namun sampah-sampah di desa Pandes di beli secara jemput bola
Banyak tumpukan sampah rumah tangga berceceran di mana-mana, sampah tersebut
tidak hanya sampah organik namun kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga
dan sampah bungkus makanan yang sulit teruraikan. Akibatnya sampah menjadi
persoalan utama di desa Pandes. Bau busuk tersebar di mana-mana menjadikan
ketidaknyamanan di masyarakat. Selain itu banyak masyarakat yang terganggu
kesehatanya. Saat musim penghujan banyak genangan air yang di sebabkan tumpukan
sampah.
Untuk mengurangi persoalan sampah di desa Pandes, Pemerintah Desa Pandes
bersama masyarakat yang tergabung dalam komunitas relawan sampah berusaha
menyadarkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Melalui komunitas ini
muncul ide dan gagasan kreatif ibu-ibu relawan sampah untuk menyadarkan
pentingnya menjaga lingkungan. Relawan sampah yang terdiri ibu-ibu PKK
ini murni relawan, mereka tidak di gajipun dengan kepedulian dan kesadaran
mereka bersemangat untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Mereka setiap
Seminggu tiga kali secara bergantian sesuai jadwal berkumpul untuk memilah
sampah di gedung bank sampah “Berkah”. Sesuai jenis dan warna sampah-sampah
tersebut di pilah dan di packing untuk di jual.
Gb. ibu-ibu relawan sampah
Selain untuk di jual
Relawan sampah ini berinovasi untuk mengolah sampah-sampah tersebut untuk
dijadikan kerajinan seperti tas, dompet, gantungan kunci, topi, keranjang
sampah, dan kerajinan yang lain. Kerajinan karya ibu-ibu relawan sampah ini di pasarkan
secara online oleh BUMDes dan setiap event pameran pun selalu di pamerkan.
Sudah banyak produk kreatifitas dari relawan sampah yang terpasarkan ke
masyarakat. Harga kerajinan inipun sangat bermacam-macam sesuai bahan dan
tingkat kesulitan cara membuatnya. Cukup unik kerajinan-kerajinan yang mereka
buat sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli. Hasil penjualan kerajinan
ini nantinya untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan kas relawan
sampah yang nantinya akan kembali ke masyarakat. Relawan sampah yang diketuai
oleh ibu Endri ini di bentuk tahun 2015 silam, Sejak dibentuk, Relawan sampah
ini besinergi tergabung dalam komunitas ini. Untuk sampah organik Pemerintah
Desa Pandes mengolah untuk dijadikan pupuk kompos.
Gb. Pengemasan Sampah
Untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat, Pemerintah Desa Pandes membentuk
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Nyata. Salah satu unit usaha BUMDes Karya
Nyata pengelolaan sampah bersama relawan Sampah. Sampah-sampah rumah tangga
yang layak jual di beli secara jemput bola oleh BUMDes. Uniknya sampah yang di
beli tidak dibayarkan secara langsung kepada pelanggan sampah, namun di
bayarkan melalui transfer rekening BNI pelanggan sampah. Nantinya
pelanggan sampah dapat mengambil hasil penjualan sampah via ATM. Tidak hanya
sampah yang layak jual saja yang di ambil secara jemput bola namun
sampah-sampah organik pun di ambil untuk di olah menjadi pupuk kompos. Hasil
pengolahan kompos dikemas untuk di jual ke masyarakat. Untuk kedepanya Perintah
Desa Pandes bersama BUMDes akan mengolah sampah plastik menggunakan mesin cacah
kemudian hasil pencacahan sampah tersebut di jual dan hasil penjualanya untuk
meningakatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Masyarakat pelanggan sampah hanya dikenai biaya
Rp.7000/bulan. Pelanggan yang belum mempunyai rekening BNI di sarankan untuk
membuka rekening BNI. Setiap bulanya hasil penjualan sampah di rekap
untuk di transfer ke pelanggan sampah. Sebagai bukti transfer ke rekening
pelanggan sampah BUMDes Karya Nyata mencetak bukti Transfer untuk di serahkan
kepada pelanggan sampah.
Daftar pelanggan sampah dari bulan ke bulan selalu bertambah. Hingga kini
daftar pelanggan sampah mencapai ratusan masyarakat Pandes. Untuk meningkatkan
unit usaha peremerintah Desa Pandes berencana membangun Tempat Pengelolaan
Sampah Terpadu Reuse, Reduce, dan Recycle (TPST3R) di tanah kas Desa. Nantinya pengelolaan sampah di
pusatkan ke TPST3R. Kedepanya Pemerintah Desa
Pandes bersama masyarakat bermimpi Desa Pandes ini mempunyai sebuah Pabrik
pengelolaan sampah, Masyarakatpun tidak membuangan sampah secara liar, dan
Pandes bebas dari sampah.(ryzet)
Tidak ada komentar: