Tidak hanya di buang, namun sampah-sampah di desa Pandes di beli secara jemput bola

Desember 25, 2017

            Banyak tumpukan sampah rumah tangga berceceran di mana-mana, sampah tersebut tidak hanya sampah organik namun kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan sampah bungkus makanan yang sulit teruraikan. Akibatnya sampah menjadi persoalan utama di desa Pandes. Bau busuk tersebar di mana-mana menjadikan ketidaknyamanan di masyarakat. Selain itu banyak masyarakat yang terganggu kesehatanya. Saat musim penghujan banyak genangan air yang di sebabkan tumpukan sampah.

            Untuk mengurangi persoalan sampah di desa Pandes, Pemerintah Desa Pandes bersama masyarakat yang tergabung dalam komunitas relawan sampah berusaha menyadarkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Melalui komunitas ini muncul ide dan gagasan kreatif  ibu-ibu relawan sampah untuk menyadarkan pentingnya menjaga lingkungan.  Relawan sampah yang terdiri ibu-ibu PKK ini murni relawan, mereka tidak di gajipun dengan kepedulian dan kesadaran mereka bersemangat untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Mereka setiap Seminggu tiga kali secara bergantian sesuai jadwal berkumpul untuk memilah sampah di gedung bank sampah “Berkah”. Sesuai jenis dan warna sampah-sampah tersebut di pilah dan di packing untuk di jual.

                                                                                    Gb. ibu-ibu relawan sampah

 Selain untuk di jual Relawan sampah ini berinovasi untuk mengolah sampah-sampah tersebut untuk dijadikan kerajinan seperti tas, dompet, gantungan kunci, topi, keranjang sampah, dan kerajinan yang lain. Kerajinan karya ibu-ibu relawan sampah ini di pasarkan secara online oleh BUMDes dan setiap event pameran pun selalu di pamerkan. Sudah banyak produk kreatifitas dari relawan sampah yang terpasarkan ke masyarakat. Harga kerajinan inipun sangat bermacam-macam sesuai bahan dan tingkat kesulitan cara membuatnya. Cukup unik kerajinan-kerajinan yang mereka buat sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli. Hasil penjualan kerajinan ini nantinya untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan kas relawan sampah yang nantinya akan kembali ke masyarakat. Relawan sampah yang diketuai oleh ibu Endri ini di bentuk tahun 2015 silam, Sejak dibentuk, Relawan sampah ini besinergi tergabung dalam komunitas ini. Untuk sampah organik Pemerintah Desa Pandes mengolah untuk dijadikan pupuk kompos.


                                                                           Gb. Pengemasan Sampah

            Untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat, Pemerintah Desa Pandes membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Nyata. Salah satu unit usaha BUMDes Karya Nyata pengelolaan sampah bersama relawan Sampah. Sampah-sampah rumah tangga yang layak jual di beli secara jemput bola oleh BUMDes. Uniknya sampah yang di beli tidak dibayarkan secara langsung kepada pelanggan sampah, namun di bayarkan melalui transfer  rekening BNI pelanggan sampah. Nantinya pelanggan sampah dapat mengambil hasil penjualan sampah via ATM. Tidak hanya sampah yang layak jual saja yang di ambil secara jemput bola namun sampah-sampah organik pun di ambil untuk di olah menjadi pupuk kompos. Hasil pengolahan kompos dikemas untuk di jual ke masyarakat. Untuk kedepanya Perintah Desa Pandes bersama BUMDes akan mengolah sampah plastik menggunakan mesin cacah kemudian hasil pencacahan sampah tersebut di jual dan hasil penjualanya untuk meningakatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).  Masyarakat pelanggan sampah hanya dikenai biaya Rp.7000/bulan. Pelanggan yang belum mempunyai rekening BNI di sarankan untuk membuka rekening  BNI. Setiap bulanya hasil penjualan sampah di rekap untuk di transfer ke pelanggan sampah. Sebagai bukti transfer ke rekening pelanggan sampah BUMDes Karya Nyata mencetak bukti Transfer untuk di serahkan kepada pelanggan sampah.


            Daftar pelanggan sampah dari bulan ke bulan selalu bertambah. Hingga kini daftar pelanggan sampah mencapai ratusan masyarakat Pandes. Untuk meningkatkan unit usaha peremerintah Desa Pandes berencana membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reuse, Reduce, dan Recycle (TPST3R) di tanah kas Desa.  Nantinya pengelolaan sampah di pusatkan ke TPST3R. Kedepanya Pemerintah Desa Pandes bersama masyarakat bermimpi Desa Pandes ini mempunyai sebuah Pabrik pengelolaan sampah, Masyarakatpun tidak membuangan sampah secara liar, dan Pandes bebas dari sampah.(ryzet)

Tidak ada komentar:

PandesIT. Diberdayakan oleh Blogger.